H. Dewakang Dg Tiro: Jejak Perjuangan Sang Pendiri Kabupaten Takalar

  

(H.Dewakang Dg.Tiro kanan)

@Februari-2021--10 Februari ditandai sebagai Hari Jadi Kabupaten Takalar. Dan ditahun 2021 ini Usia Kabupaten Takalar genap mencapai 61 tahun sejak berdirinya ditahun 1960. Tentunya itu semua tidak terlepas dari peran atau perjuangan Tokoh-tokoh yang berjuang agar Kab.Takalar bisa berdiri sendiri sebagai kabupaten.

Sejarah mencatat peran Alm. H. Dewakang Dg. Tiro sebagai salah satu Tokoh yang ikut andil dalam memperjuangkan terbentuknya Kabupaten Takalar Bersama Tiga Sahabat beliau yaitu Daradda Dg. Ngambe, Abu Dg. Mattola dan Abd. Manna Dg. Liwang serta beberapa delegasi dari unsur pemerintah. Keempat nama ini mungkin asing di telinga generasi muda Takalar atau Sulawesi Selatan secara umum. Padahal keempatnya merupakan sosok penting yang gigih memperjuangkan lahirnya pemerintahan Kabupaten Takalar. Karena merekalah, gagasan kabupaten otonom Takalar bergulir.

Tidak mudah, sebab saat itu Takalar telah digabung dengan Jeneponto. Urusan administrasi pemerintahan berada di Bontosunggu. Dimana Takalar adalah daerah Onder afdelling yang tergabung pada Daerah Swatantra Makassar, meliputi onder afdeling Makassar, Jeneponto, Gowa, Maros dan Pangkep.

Upaya memperjuangkan terbentuknya Kabupaten Takalar dilakukan bersama, antara pemerintah, politisi dan tokoh-tokoh masyarakat Takalar. Melalui kesepakatan antara ketiga komponen ini, disepakati 2 (dua) pendekatan/cara yang ditempuh untuk mencapai cita-cita perjuangan terbentuknya Kabupaten Takalar, yaitu:

Melalui Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Swatantra Makassar. Perjuangan melalui Legislatif ini, dipercayakan sepenuhnya kepada 4 (empat) orang anggota DPRD utusan Takalar, masing-masing H. Dewakang Dg Tiro, Daradda Dg Ngambe, Abu Dg Mattola, dan Abd Mannan Dg Liwang.

Yang akhirnya pada tahun 1959 terbitlah Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 (LN No. 74 Tahun 1959) tentang pembentukan daerah-daerah Tingkat II Sulawesi Selatan dimana Kabupaten Takalar berdiri sendiri sebagai satu kabupaten dengan ibukota Pattallassang berdasarkan Perda No. 13 Tahun 1960. Bupati pertama bernama Donggeng Dg. Ngasa seorang Pamong Praja senior.

Saat Peringatan Hari jadi Kabupaten Takalar Ke 59 tahun 2019, Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar dalam Hal ini Bupati Takalar H.Syamsari Kitta memberikan Penganugerahan piagam penghargaan kepada H. DEWAKANG DG. TIRO atas jasa-jasa dan pengabdiannya sebagai Tokoh yang memperjuangkan terbentuknya Kabupaten Takalar yang diterima langsung oleh Putri kelima beliau Ibu Hj.Rahma Tiro, S.Pd digedung DPRD Kab.Takalar. sebelumnya Mantan Bupati Takalar Alm. H.Ibrahim Rewa juga pernah berkunjung kerumah alm.H. Dewakang Dg.Tiro dalam suasana peringatan hari jadi kab.Takalar saat itu dengan membawa bingkisan dan penghargaan atas jasanya memperjuangkan terbentuknya kab.Takalar, yang diterima langsung oleh anak dan isteri mendiang yakni alm. Hj. Fatimah Dg.Lele.

Hj.Rahma Tiro, S.Pd saat menghadiri penerimaan piagam penghargaan untuk alm. H.Dewakang Dg.Tiro, 10 februari 2019.

Dalam sejarahnya, Selain sebagai Tokoh Pendiri Kab.Takalar, Alm. H. Dewakang Dg.Tiro juga dikenal sebagai Tokoh Pendidikan Kab.Takalar. Beliau banyak memperjuangkan Kemajuan Pendidikan dan Sarana Pendidikan dikabupaten Takalar dimasanya.

Beliau juga Pendiri dari dua yayasan pendidikan yang sampai saat ini masih eksis membina pendidikan di kab. Takalar. Yakni Yayasan pendidikan Da’watul Islamiyah Pattallassang (didirikan Tahun 1956) yang saat ini menaungi tiga sekolah yaitu : TK Pembina kab.Takalar, Madrasah Tsanawiah & Madrasah Aliah Pattallassang – Kab. Takalar sebelumnya PGA Pattallassang) Dan Yayasan Perguruan PGRI (didirikan Tahun 1982) yang menaungi SMA PGRI Pattallassang – Kab. Takalar.

Dilihat dari silsilah atau garis keturunannya, Alm. H.Dewakang Dg.Tiro terlahir dari keluarga Bangsawan. Beliau lahir dipattallassang kab. Takalar pada tanggal 09 juni tahun 1924 dari Pasangan Susung Krg.Tinri dan Barrang Dg.Sunggu. beliau anak pertama dari dua bersaudara, adiknya bernama Alm. H.Abd Wahab Dg.Ngerang (mantan ketua DPRD Kab.Takalar tahun 1982-1987.).

Darah pemimpin dalam diri alm. H.Dewakang Dg.Tiro diwariskan dari kedua orang tua dan kakek beliau. Ayah dari alm. H.Dewakang Dg.Tiro  yakni susung Krg.Tinri adalah anak dari pasangan i Launru krg Nojeng (kakek H.Dewakang Dg.Tiro) dan Andi maemuna patta kanang turunan bangsawan Raja Bone (Nenek H.Dewakang Dg.Tiro).

kakek dari alm.H.Dewakang Dg.Tiro yang bernama I Launru krg nojeng karaeng Panrita adalah anak atau turunan dari  Abd Rauf Krg Limpo Bin Sultan Abdul Basir Krg.Naba bin Sultan Bima ke XIII yang menikah dengan turunan karaeng Galesong I Bauru dg maggau. Sedangkan Isteri dari Sultan abd basir Krg naba atau ibu dari Abd Rauf Krg limpo bernama Sahawiyah Krg ngasih keturunan dari I mappadulung daeng matimung karaeng sanrobone raja gowa ke-19.  Selanjutnya abdul Rauf Krg Limpo menikah dengan anak turunan raja selayar Opu bonto bangung (I pangali Sultan patta raja karaeng lalang batu gantarang selayar)  yang bernama patta Unga atau ibu dari I Launru Krg.Nojeng (Nenek dari Alm.H.Dewakang Dg.Tiro).

Sumber: Stamboom/silsilah keluarga)

 

Dalam perjalanan karier Almarhum H.Dewakang Dg.tiro sebagai Pegawai Negeri Sipil, beliau juga pernah tercatat sebagai Kepala Dinas Pendidikan & kebudayaan (P&K) di Kab. Takalar sekaligus sebagai Ketua PGRI Kab. Takalar.
Dibidang politik beliau pernah menjadi Anggota DPRD (Swatantra Makassar) utusan Kab. Takalar sekaligus menjadi Ketua Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) Kab.Takalar.

Dibidang Agama, Alm. H. Dewakang Dg. Tiro juga pernah tercatat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Takalar dan pemimpin Organisasi GUPPI (Gabungan Usaha Pembaruan Pendidikan Islam) Kab. Takalar.

Sebelumnya, Pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Alm. H. Dewakang Dg. Tiro juga tergabung didalam Laskar Lipan Bajeng bersama saudaranya Alm. H. Abd. Wahab Dg. Erang dan para mujahid bangsa di Polongbangkeng, Takalar, Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Ranggong Daeng Romo (Pahlawan Nasional RI) sebagai panglima tertinggi laskar Lipan Bajeng.

Atas jasanya dalam mempertahankan NKRI itulah maka, pada Tanggal 10 November 1958 oleh Presiden – Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia – Soekarno, menganugerahkan Tanda Jasa Pahlawan kepada H. Dewakang Dg. Tiro (Pangkat: Veteran RI, Jabatan : Sekretaris, Kesatuan : Lipan Bajeng).
H. Dewakang Dg. Tiro lahir pada Tahun 1924 dan wafat pada Tahun 1993 di makamkan di Taman Makam Pahlawan Polongbangkeng – kab. Takalar.

Hingga saat ini nama beliau masih tercatat diberbagai literasi dan artikel tentang sejarah kab. takalar. Untuk mengenang beliau Pemerintah Daerah Kab. Takalar mengabadikan namanya sebagai salah satu nama Jalan protokol yang berada di ibu kota kab. Takalar yakni pattallassang.

foto Alm. H.Dewakang Dg.Tiro kedua dari kanan


Lebih baru Lebih lama