H.Misbahuddin Tegaskan Pentingnya Deteksi Dini Konflik Sosial Bernuansa Keagamaan


Portal Newsedu – Dalam upaya memperkuat langkah pencegahan terhadap potensi konflik sosial yang berdimensi keagamaan, Kementerian Agama Kabupaten Takalar melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan, bertempat di Aula PLHUT Kemenag Takalar, Senin (21/07/2025).

Kegiatan yang melibatkan 30 peserta dari berbagai unsur seperti FKUB, ormas keagamaan, para penghulu, penyuluh agama Islam, serta Humas Kemenag Takalar ini dibuka langsung oleh Kepala Seksi Bimas Islam, H. Misbahuddin, S.Ag.

Dalam sambutannya, H. Misbahuddin menekankan bahwa penguatan deteksi dini merupakan tanggung jawab kolektif, bukan hanya instansi pemerintah, melainkan semua elemen masyarakat, terutama para penghulu dan penyuluh agama Islam yang setiap hari bersentuhan langsung dengan dinamika sosial keagamaan di lapangan.

“Kita tidak bisa menunggu persoalan berkembang luas apalagi viral. Kita harus responsif, peka, dan proaktif agar bisa mengambil langkah preventif dalam menjaga keharmonisan umat. Penyuluh dan penghulu adalah garda terdepan dalam penguatan fungsi ini,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting untuk membangun sinergi antara semua pihak agar potensi konflik dapat dikenali lebih awal dan ditangani dengan bijak sesuai prinsip moderasi beragama.

Turut hadir sebagai fasilitator, Ketua Tim Bina Paham Keagamaan Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. Nurdin, yang mengingatkan pentingnya pelaksanaan FGD yang terarah sesuai petunjuk teknis, karena menyangkut tanggung jawab bersama dalam menjaga stabilitas dan keamanan bangsa.

“Ada dua kunci utama yang menjadi fokus kegiatan ini, yakni penguatan keamanan dan deteksi dini. Jika ada gejala konflik di masyarakat, jangan tunggu viral baru bergerak. Kita harus mencegah sejak dini,” ujarnya.

Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kepala Subbagian Tata Usaha Kemenag Takalar, Muhammad Afrizal, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif Seksi Bimas Islam. 

Ia menilai sinergi kuat antara Pemerintah Daerah dan Kemenag Takalar menjadi faktor penting dalam kesiapsiagaan menangani potensi konflik sosial.

Sebagai bentuk keseriusan, kegiatan FGD ini ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama oleh Kepala Kantor Kemenag Takalar, perwakilan ormas keagamaan, APRI, dan IPARI dengan mengusung pernyataan:

"Merawat Kebersamaan, Meneguhkan Moderasi Beragama di Tengah Keberagaman."

Melalui kegiatan ini, Seksi Bimas Islam di bawah kepemimpinan H. Misbahuddin, S.Ag menunjukkan peran sentralnya dalam menginisiasi dialog produktif demi terciptanya kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Takalar.




Lebih baru Lebih lama